Pasuruan TigaPilarPos, id Kemacetan parah dan kekacauan lalu lintas menjadi pemandangan sehari-hari di Jalan Poros Tengah yang menghubungkan Beji dan Gununggangsir. Ruas jalan ini dikenal sebagai salah satu jalan yang terpadat di wilayah tersebut, menjadi urat nadi utama yang dilalui oleh ribuan pekerja komuter dan anak sekolah setiap harinya.
Proyek Pemeliharaan Berkala jalan yang sedang berlangsung, bukannya memberikan solusi, justru seolah menjadi titik masalah baru. Proyek ini dinilai telah menciptakan sudut pandang yang pasif dari sisi manajemen lapangan, yang dampaknya kini nyata adanya dirasakan oleh masyarakat, terutama dalam bentuk kegaduhan dan kemacetan yang tak terhindarkan.
Proyek pemeliharaan jalan ini dilaksanakan di bawah payung kontrak 00,32,PPK II 04/28-DBHCT/424 073,2025, dengan nilai kontrak yang cukup fantastis, yakni sebesar Rp 6.802.639.285,00.
Pelaksana Proyek: CV. Kontrucindo Mandiri
Pengawas Proyek: CV. Mitra Bakti
Meskipun memiliki anggaran yang besar, pengerjaan proyek di lokasi yang dikenal sangat sibuk ini menimbulkan keluhan serius. Pengurangan lajur dan aktivitas alat berat di badan jalan menyebabkan penyempitan drastis.
> Setiap pagi dan sore, jalanan macet total. Kami yang mau ke pabrik jadi terlambat, anak-anak sekolah juga sering terlambat. Seharusnya proyek sebesar ini punya manajemen lalu lintas yang lebih baik, jangan sampai mengganggu aktivitas vital warga,” ujar Sail , salah satu pengguna jalan harian.
Kamis 27 november awak media menemui salah satu pengawas dari pihak kontraktor sebut mas amin , selanjutnya wawancara seputar alamat kontraktor , amin menyebut kantor cv kontrucindo mandiri di malang untuk spesifikasi kontruksi dll amin enggan menjawap
Bersambung
Red her

